STORY 14: KELEMAHAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang lumayan susah-susah gampang untuk dipelajari, terutama oleh orang luar negeri. Contohnya adalah penggunaan Bahasa Inggris yang diartikan dalam Bahasa Indonesia seperti contoh sebagai berikut, yaitu “He is okay” yang berarti “Dia baik-baik atau Dia baik-baik saja”, “He lives in Bandung” yang berarti “Dia hidup di Bandung atau Dia tinggal di Bandung”,”My mathematic teacher is Mr. Anto” yang berarti “Guru matematikaku adalah Pak Anto atau Guru matematika saya adalah Pak Puji”,”is/are” yang berarti adalah, yaitu, merupakan. Bagi orang luar negeri yang mempelajari Bahasa Indonesia mungkin agak sedikit bingung, mau memakai kata yang mana untuk digunakan. Disamping itu, terkadang kata-kata seperti 'saya' terdengar lebih kaku ketika kita sedang berbicara dengan teman sebaya dibandingkan dengan kata 'aku'. Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya. Adanya ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia, sehingga kita harus memahami apa arti ungkapan tersebut. Seperti: Meja Hijau, Buah hati, Tangan Kanan, Buah Tangan, dll. Bahasa Indonesia sulit untuk dipromosikan sebagai salah satu bahasa internasional, karena kita masih tertinggal dalam beberapa bidang seperti teknologi dan ekonomi, yang dimana dua hal tersebut merupakan salah satu kriteria yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional. Kelemahan dari bahasa Indonesia yaitu banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya. Masih banyak yang kesulitan dengan pengungkapan makna, seperti “ringan tangan”, “Buah hati”, “buah bibir” dan masih banyak lagi. Di Negeri sendiri bahasa Indonesia semakin sedikit pengguna "Bahasa Indonesia yang baik dan benar" karena pencampuran dengan bahasa asing, bahasa daerah, bahasa gaul bahkan bahasa "alay". Banyak orang yang justru hampir kesulitan mengungkapkan atau membuat ungkapan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena terbiasa menggunakan campuran-campuran bahasa yang menurut mereka itu "keren", menarik dan sebagainya. Memang, keunikannya menarik perhatian dari negara lain, tetapi di negeri sendiri tidak terlalu diperhatikan penerapannya berbahasa negeri sendiri yang baik dan benar. Adapun tambahan kekurangan Bahasa Indonesia antara lain bahasa yang cukup sulit dipelajari bagi orang luar negeri, penggunaan bahasa indonesia yang baku membuat pemikiran seseorang terhadap kita menjadi kaku, banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya, adanya ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia, sehingga kita harus memahami apa arti ungkapan tersebut, sulit untuk dipromosikan sebagai salah satu bahasa internasional, karena kita masih tertinggal dalam beberapa bidang seperti teknologi dan ekonomi, yang mana dua hal tersebut merupakan salah satu kriteria yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional. Kesimpulannya adalah bahwa Bahasa Indonesia masih tertinggal dengan Bahasa lain, karena makna Bahasa Indonesia masih sulit untuk dipelajari, munculnya kata kata baru membuat orang tidak memakai bahasa baku dalam komunikasi sehari hari. Hal lain yang menyebabkan Bahasa Indonesia kurang dimengerti karena munculnya kata kata gaul seperti zaman sekarang ini yang sedang populer adalah “lebay”, “baper”, “jombs”, dll. Sehingga orang luar negeri yang baru belajar Bahasa Indonesia akan bingung dengan kata tersebut. Namun dibandingkan dengan bahasa lain, dalam tingkat pembelajaran Bahasa Indonesia termasuk bahasa yang mudah dihafal dibandingkan Bahasa Inggris karena dalam segi lafal pembicaraan, Bahasa Indonesia cukup mudah disebut walaupun agak “kebule-bulean”. Jadi, sebenarnya jangan takut untuk mempelajari bahasa, karena masing masingnya memiliki tingkat kesulitan dan apa salahnya kita belajar berbagai bahasa di belahan dunia ini.

Komentar

Postingan Populer